1. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning – PBL)

Metode ini melibatkan siswa dalam proyek jangka panjang yang mengintegrasikan berbagai mata pelajaran. Misalnya, siswa dapat mengerjakan proyek penelitian tentang lingkungan lokal yang melibatkan mata pelajaran seperti Biologi, Geografi, dan Bahasa Indonesia.

2. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Dalam pembelajaran kooperatif, siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan tugas bersama. Ini membantu meningkatkan keterampilan sosial dan kerja tim. Contoh aktivitasnya adalah diskusi kelompok, penyelesaian masalah bersama, atau proyek kelompok.

3. Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquiry-Based Learning)

Metode ini menekankan pada kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan, menyelidiki, dan menemukan jawaban sendiri. Guru berperan sebagai fasilitator. Contoh kegiatannya adalah eksperimen sains di laboratorium atau penelitian sejarah.

4. Pembelajaran Diferensiasi (Differentiated Instruction)

Pembelajaran diferensiasi menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan setiap siswa. Guru dapat memberikan tugas yang berbeda sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, misalnya dengan menggunakan berbagai jenis soal dalam ujian atau memberikan pilihan proyek yang beragam.

5. Blended Learning

Metode ini menggabungkan pembelajaran tatap muka di kelas dengan pembelajaran online. Siswa dapat mengakses materi pembelajaran melalui platform digital, sementara diskusi dan penjelasan lebih lanjut dilakukan di kelas. Ini memberikan fleksibilitas dan akses yang lebih luas terhadap sumber belajar.